Canon IR 3300, 3320 merupakan mesin fotokopi yang dirancang dengan segmen khusus perkantoran. Hal ini tidak dipungkiri karena sebagai mesin fotokopi digital yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan print, scan dan copy, secara opsional mesin ini juga dilengkapi dengan fitur staples.
Seri-seri setipe mesin ini antara lain IR 3300, 3300i (monochrome lcd touch screen), IR 2200i, IR 2220, dan juga IR 3320 (Color LCD Touch screen). Kecepatan mesin-mesin seri ini terbatas maksimum hingga 20-30 cpm. Tidak terlalu cepat, karena memang bukan mesin fotokopi layaknya seperti yang digunakan oleh copy center. Spare Part nya juga tergolong terjangkau, misalnya saja harga drum-nya masih kurang dari 200 ribu rupiah. Mengapa harga drum mesin fotokopi tipe ini masih tergolong murah karena mesin-mesin tipe ini menggunakan OPC (Organic Photo Conductor) yang meskipun yield copy-nya hanya sekitar 25.000 - 30.000 copy, namun sekiranya sudah cukup memadai untuk kebutuhan layan dokumen segemen perkantoran. Agar menjaga kualitas hasil dari mesin-mesin ini, sangat dianjurkan untuk menggunakan toner yang berkualitas tinggi. Canon IR 3300 juga merupakan mesin yang handal apabila digunakan untuk back-up mesin bagi copy center, tidak jarang pula usaha-usaha fotokopi yang baru buka juga menggunakan mesin ini karena untuk tipe-tipe mesin rekondisinya masih berada di kisaran harga di bawah 18 jutaan rupiah.

Menyoroti Pentingnya Faktor SDM di Samping Faktor Lokasi dalam Membangun Usaha Fotokopi Baru



Membangun bisnis dalam bidang jasa, khususnya jasa fotokopi bukanlah hal yang mudah. Bisnis fotokopi sangat dipengaruhi oleh faktor lokasi. Pemilihan lokasi yang tepat, tentunya sangat perlu dipikirkan bagi para pelaku usaha yang akan berkecimpung dalam bidang ini. Apabila ditelaah lebih lanjut, usaha jasa fotokopi lebih cenderung berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya jasa layan dokumen, baik itu dokumen suatu perkantoran swasta atau pemerintah, sekolah atau kampus maupun sekedar penyedia jasa layan dokumen bagi penduduk sekitar lokasi usaha yang sifatnya cenderung temporer.

Usaha Fotokopi sangat membutuhkan perhitungan yang matang karena hanya mengambil untung sekitar puluhan rupiah atau mungkin hampir bisa dikatakan "bisnis duit eceran."

Tanpa adanya faktor penunjang lainnya seperti penjualan ATK, jasa penjilidan, press dan laminating tentunya usaha ini belum bisa dikatakan memadai. Beberapa faktor ini tidak dipungkiri menuntut adanya keterampilan khusus (skill) dari karyawan yang juga memadai, khususnya dalam hal penjilidan. Penjilidan dapat menuai untung yang cukup lumayan dalam usaha fotokopi, terlebih misalnya saja penjilidan hard cover untuk skripsi ataupun buku-buku diktat.

Menyinggung hal ini, tentunya faktor SDM menjadi hal yang patut diprioritaskan. Contoh konkretnya dapat diilustrasikan sebagai berikut: Operator Mesin, merupakan SDM vital yang harus benar-benar paham dengan penggunaan fitur-fitur dari suatu mesin fotokopi, terlebih pada mesin fotokopi digital sampai pada penanganan perawatan mesin yang sifatnya setidaknya ringan (self maintenance). Tidak terlepas juga dalam hal penataan kertas, baik itu yang akan dimasukkan ke dalam mesin fotokopi, maupun yang telah mengalami proses pengkopian. Operator mesin yang berpengalaman tidak jarang juga yang memiliki skill dalam hal penjilidan. Sementara itu dari segi pelayanan langsung kepada konsumen cukup bisa ditambah satu orang untuk bisa menangani dari penerimaan dokumen, penghitungan hingga penerimaan pembayaran dari konsumen.



Selain mesin fotokopi digital yang kini telah banyak digunakan oleh copy center dan instansi, mesin fotokopi analog hingga kini juga masih banyak beredar di pasaran. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya fenomena semacam ini antara lain ialah:
  1. Harga mesin masih tergolong murah, tidak semahal mesin digital apalagi yang berkecepatan tinggi (>50 cpm). Biasanya harga termahal tidak lebih dari 19 jutaan (tergantung kondisi).
  2. Mudah pengoperasiannya. Para operator cenderung lebih familiar dengan mesin fotokopi analog karena dalam mengoperasikannya tidak serumit mesin-mesin digital, apalagi yang full system.
  3. Spare part lebih banyak tersedia di pasaran, begitu pula dengan para teknisi pendukungnya.
Tidak jarang pula pemilik usaha copy center yang bahkan masih fanatik sekaligus bangga dengan mesin-mesin analognya karena untuk beberapa produk, misalnya saja Canon 6650 dan AGFA memang sangat diakui dari segi kualitas dan reliabilitas. Beberapa contoh mesin fotokopi analog merek Canon misalnya: Canon NP6025, 6030, 6028, 6035, 6235, 6045, 6050, 6085 dan yang menjadi primadonanya tipe NP6650II.

Maraknya dunia cetak digital kini tengah merambah ke berbagai aspek bisnis, khususnya mereka yang bergerak dalam dunia percetakan maupun copy center. Tidak dipungkiri pula hal ini juga merupakan perang bisnis bagi produsen-produsen mesin digital printing.

Bahasan kali ini lebih memfokuskan pada mesin-mesin color printing dengan kemampuan cetak pada media berukuran max: A3/A3+, media kertas art paper: fancy, ivory, sticker. Adapun beberapa mesin semacam ini memiliki kisaran harga yang juga tergolong masih di bawah 300 jutaan rupiah. Beberapa nama mesin yang lazim dikenal pada batasan ini antara lain: Docu Color,Develop,Aficio-Gestetner dan Konica-Minolta.Beberapa merek lain juga ditemukan di pasaran seperti Kodak dan Sharp.

Mesin-mesin di atas memiliki 3 (tiga) fitur pokok yang cenderung sama dengan mesin-mesin lain, baik pada kelas dibawah maupun kelas di atasnya, yakni: print, scan dan copy.Sementara itu perbedaannya secara umum terletak pada hasil, media cetak dan tentu saja harga jualnya ke pengguna.

Beberapa fakta unik yang penulis jumpai di lapangan juga bervariasi. Contohnya di salah satu kota besar di Jateng, terdapat copy center besar yang memiliki mesin ini tetapi tidak secara spesifik dikoneksikan dan difungsikan dengan komputer editing, sehingga mesin tersebut hanya cenderung menjalankan fungsi color copy saja. Sementara itu dalam hal memenuhi kepuasan pelanggan, hasil cetak masih banyak yang bergeser (secara kasad mata) dari dokumen aslinya yang tampak pada monitor komputer, misalnya saja warnanya jadi lebih muda atau lebih tua dari yang terlihat di layar monitor komputer.

Perlu diingat,bahwa beberapa mesin di atas juga memiliki fitur scan, yang dalam hal ini juga masih sangat jarang digunakan oleh para penggunanya. Namun hal ini masih sangat lumrah ketika para penggunanya juga pelaku bisnis yang memang hanya fokuspada printing.

Mesin-mesin di atas memang memiliki kemampuan yang handal secara khusus dalam memenuhi kebutuhan end user (baca:masyarakat awam) seperti halnya: cetak brosur, undangan, kartu nama, sticker, cover buku bahkan juga foto dan poster untuk jumlah yang tidak terlalu besar dan hasil yang bisa ditunggu.

Semula...

  1. Pencahayaan, cahaya yang sangat terang yang dihasilkan dari lampu expose yang menyinari dokumen yang sudah diletakkan di atas kaca dengan posisi terbalik ke bawah pada kaca, gambar pada dokumen kemudian akan dipantulkan melalui lensa, kemudian lensa akan meangarahkan gambar tersebut ke arah tabung drum. Tabung drum adalah silinder dari bahan aluminium yang dilapisisi dengan selenium yang sangat sensitif terhadap cahaya.
  2. Gambar yang lebih terang pada permukaan drum akan mengakibatkan elektron-elektron muncul dan menetralkan ion-ion positif yang dihasilkan oleh kawat pijar ( corona wire ) sebelah atas drum ( kawat 1 ), sehingga pada permukaan yang terang tidak ada elektron yang yang bermuatan, sedangkan pada cahaya yang yang lebih gelap akan menghasilkan tidak terjadi perubahan muatan, tetap bermuatan positif.
  3. Serbuk berwarna hitam ( toner ) bermuatan positif yang berada pada depeloper, akan tertarik oleh ion positif pada permukaan drum,
  4. Tegangan tinggi DC yang diberikan pada kawat pijar ( corona wire ) membuat drum bermuatan positif, kawat pijar ( corona wire ) terdapat dua buah, satu terdapat diatas drum ( kawat 1 ), dan di bawah drum ( kawat 2 ).
  5. Selembar kertas yang dilewatkan di bawah drum ketika drum berputar, sebelum kertas mencapai drum terlebih dahulu kertas dijadikan bermuatan positif oleh kawat 2, sehingga toner yang menempel pada kertas akan tertarik dengan sangat kuat ke kertas, karena gaya tarik muatan positif pada kertas lebih kuat dari pada muatan positif pada drum ditambah lagi dengan gaya gravitasi
  6. Berikutnya kertas akan di lewatkan melalui du buah rol panas yang bertekanan, panas dari kedua rol tersebut akan melelahkan toner yang kemudian akan menempel erat ke kertas.peristiwa ini akan menghasilkan copian atau salinan gambar yang sama persis dengan aslinya.
  7. Setelah toner turun ke kertas drum akan terus berputar sampai melewati blade (cleaning balde) pembersih drum kemudian melalui kawat 1 (primary corona wire), sehingga drum kembali bermuatan positif dan siap kembali disinari terus berulang-ulang.
(courtesy: http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_fotokopi)

Perkembangan layanan fotokopi warna masih belum begitu marak di Jogja. Tidak sedikit pula copy center yang masih meraba-raba untuk memulai bisnis ini, karena memang kesannya masih "terlalu eksklusif." Namun demikian setidaknya masyarakat awam sudah mulai banyak yang menanyakan hingga kemudian membutuhkannya, meskipun tidak sebanyak fotokopi hitam-putih.
Perlu dipahami bahwa seiring berkembangnya era "digital printing" di kota gudeg ini, fotokopi warna menjadi salah satu aspek kecil yang memang masih tergeser ke sana-sini oleh lajunya penjualan mesin-mesin printer untuk komputer yang memang harganya masih jauh lebih terjangkau oleh end user ataupun juga oleh penyedia jasa layan dokumen. Hanya saja ada beberapa keterbatasan dari masing-masing peralatan cetak-mencetak ini dan sekiranya bisa diilustrasikan dengan skema bagan seperti di bawah ini:

Sebagian besar

printer -----------> harga lebih terjangkau --> ukuran kertas maks A4 --------> cetak terbatas


fotokopi warna ---> harga 10 x lipat / lebih--> ukuran kertas maks A3/A3+ ---> cetak leluasa


Apabila dicermati lebih jauh tampak bahwa mesin fotokopi warna dengan harga yang proporsional demikian memang memiliki potensi jauh lebih besar dalam keleluasaan penggunaan media cetaknya (baca: bermacam-macam type kertas maks A3 - 256 gsm), sedangkan mesin printer komputer masih jauh lebih unggul dalam hal harga namun terbatas dalam media cetaknya.

Apabila dicermati dari segi usaha penyedia jasa layan dokumen, sekiranya pengusaha copy center tidak perlu cemas, karena:
  1. Mesin fotokopi warna (baca: digital printing) lebih bisa melayani kebutuhan konsumen dengan cepat (ditunggu jadi) dan untuk quantity yang lebih kecil. "Butuhnya cuma 20 lembar kenapa harus bayar sama dengan yang 1000 lembar?"
  2. Mesin digital printing memiliki kemampuan mencetak, mengkopi dan memindai (scan) gambar seperti halnya printer PSC, namun lebih "wide range media."

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Berpikir tentang cetak-mencetak, bikin kartu nama, undangan pernikahan, stiker dan bahkan cutting sticker agaknya hari kemarin masih merupakan hal yang terlampau eksklusif bagi maraknya perkembangan dunia printing di Kota Gudeg ini. Agaknya untuk memiliki mesin "canggih" yang lebih spesifik peruntukkannya dalam hal "indoor printing" ini memerlukan dana hingga ratusan juta atau lebih.

Harganya cukup ekonomis, namun kemampuan mesin ini cukup memadai dalam mencetak di berbagai media, seperti type kertas ukuran A6 - A3 dengan ketebalan kertas hingga 260 gsm.
Selain suku cadangya yang relatif lebih murah, mesin ini juga sangat efisien dalam hal biaya per copy-nya (cost per copy). Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki dari mesin ini:

* Cost Saving
Very Competitive Machine Price
Competitive Cost Per Copy (CPC)
Replace Inkjet & Laser Color Printer
Replace B/W Copier
Only 1 Device for all Function
* Quality Color Printing
Excellence office color document (Reports, Graphics, etc)
On demand printing (name card, brochure, etc)
Print on various type of paper (Art Paper, Fancy, Sticker, etc)
Up to A3+ & 260gsm
* Still No competitor in value price machine

Mesin ini dijual dengan kisaran harga Rp 50 jutaan.


Seiring berkembangnya teknologi dari era analog ke digital, produsen-produsen mesin fotokopi kini juga tengah berlomba-lomba menciptakan mesin-mesin fotokopi yang lebih moderen terutama yang sifatnya digital dan multifungsi. Mesin fotokopi digital dalam hal ini lebih dapat diartikan sebagai suatu mesin yang mampu menduplikasi suatu dokumen (master) dan mampu menggandakannya berlipat-lipat (multiple copy) hanya dengan melewati satu kali proses pemindaian (scan). Adapun mesin fotokopi digital ini juga dapat dihubungkan langsung dengan komputer untuk berfungsi sebagai alat pemindai (scanner) sekaligus juga sebagai printer.

Sebagian besar mesin fotokopi digital memiliki storage / hardisk khusus yang digunakan untuk menyimpan hasil pemindaian hingga beratus-ratus halaman terlebih dulu untuk  dicetak kemudian setelah seluruh proses pemindaian dikerjakan.

Mesin fotokopi multifungsi jauh memiliki fitur yang lebih kompleks lagi, misalnya saja dengan penambahan fitur faks di samping fungsi print, scan dan copy. Mengenai hasilnya (scan atau copy) yang hitam-putih ataupun berwarna tentu saja hal ini menjadi pilihan tersendiri yang kemudian dapat disesuaikan dengan kadar kebutuhan para penggunanya.
Beberapa contoh type mesin-mesin fotokopi digital hitam putih misalnya: mesin fotokopi merek Canon IR 2200/3300/5000/6000/5020/7200/8500 dan mesin fotokopi multifungsi misalnya: Ricoh Aficio MPC 1500/2500/2030/2050.

Mengenai spesifikasi umum dari mesin-mesin fotokopi digital yang banyak terdapat di pasaran Indonesia dapat dilihat dengan klikgambar di bawah ini:

(klik 2x untuk memperbesar gambar)

















======================================

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...