Diluncurkannya imagePRESS C 1 oleh Canon merupakan impresi luar biasa atas solusi cetak warna digital (new revolutionery digital color printing) yang memiliki daya tarik tersendiri untuk sesegera mungkin ikut andil dalam kancah perang mesin-mesin berteknologi digital color laser printing. Adapun beberapa kelebihan yang ditawarkan Canon melalui imagePRESS C1-nya antara lain adalah:
  • Revolusi Baru Penggunaan Canon V-Toner, merupakan penggabungan dari teknologi-teknologi toner berkualitas terkemuka sehingga mampu memberikan hasil cetak warna yang berkualitas (high resolution 1200x1200dpi) dan secara konsisten mampu menjaga kestabilan warna yang dihasilkan.
  • Drum Berdaya Tahan Tinggi, didukung kemampuan drum yang memiliki durabilitas tinggi serta mampu ikut mempertahankan konsistensi warna yang dihasilkan hingga penggunaan berbulan-bulan.
  • Advanced Image Transfer Belt (AITB) merupakan solusi dalam mengatasi distribusi warna yang tidak merata pada suatu media dengan menggunakan teknologi transfer belt yang sangat elastis.
  • Gambar seperti offset, menjamin pasokan warna dengan sistem kontrol kestabilan terhadap pengeluaran toner yang tinggi sehingga mampu menghasilkan gambar layaknya seperti pada mesin-mesin offset.
Spesifikasi Umum:
  • Print Speed - 60ppm Mono. Print Speed - 60ppm Mono. 14ppm Colour 14ppm Colour
  • Print Resolution - 1200 dpi x 1200 dpi Print Resolution - 1200 dpi x 1200 dpi
  • Max Paper Size - A3+ Max Ukuran Kertas - A3 +
  • Network - Yes Jaringan - Ya
  • Duplex - Yes Duplex - Ya
  • ADF - Option ADF - Option
  • First Copy Time - 7.6 sec, B&W 14.1 sec Colour First Copy Time - 7,6 detik, B & W 14,1 sec Warna
  • Warm-up Time - Max. Warm-up Time - Max. 12 min 12 min
  • Interface - Standard Ethernet 10/100/1000 Base-T Antarmuka - Standar Ethernet 10/100/1000 Base-T
  • Memory - 1GB Memory - 1GB
  • Hard Disk Drive - 80GB Hard Disk Drive - 80GB
Informasi selengkapnya mengenai produk Canon imagePRESS C1 dapat diperoleh di sini.

====================================================================
ALIVE TECHNOLOGY COMMUNITY©



Beberapa ulasan dalam kolom "tips" ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karenanya para pembaca yang setia dapat menyumbangkan saran dan kritiknya melalui fasilitas comment yang tersedia. Terimakasih.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Berikut ini merupakan contoh-contoh kode error yang kerap terjadi pada mesin-mesin fotokopi merek Canon type analog, khususnya seri-seri seperti Canon NP6025/6030/NP6050 :

E002 fuser temp low (tidak bisa di-error clear)
E003 fuser temp low (tidak bisa di-error clear)
E004 CVR lamp (lampu regulator)
E005 Cleaning web
E010 Main motor
E013 Waste toner
E020 Hopper (tangki tinta) motor error
E030 Counter error / apabila kurang tegangan
E050 Duplex unit
E203 Scanner home position
E210 Lensa motor error
E220 Scanner error
E221 Lampu hallogen

TAMBAHAN KODE ERROR MESIN FOTOKOPI ANALOG
Code Description
  • E000 Fuser did not heat up
  • E001 Fuser temperature too high
  • E002 Fuser temperature not rising at correct pace
  • E003 Fuser temperature drops
  • E004 SSR shorted
  • E210 Lens home problem
  • E212 Lens home problem
  • E220 Exposure lamp problem
  • E224 Blank shutter home problem
  • E240 DC controller or composite power supply problem
  • E400 Data communication problem
  • E401 Pickup motor problem
  • E402 Belt motor problem
  • E403 Feeder motor
  • E404 Delivery motor
  • E411 Document detect sensor
  • E500 Communication problem with copier
  • E510 Feeder motor
  • E530 Home sensor
  • E531 Staple swing sensor problem
  • E540 Bin shift motor rotation problem
  • E541 Bin motor
  • E710 DC controller
  • E711 Document feeder IC failure
  • E716 Cassette feed IC failure
  • E800 Auto power-off circuit problem
  • E901 Cassette feed motor
  • E902 Paper guide home sensor problem
courtesy  :  http://copier911.blogspot.com/2009/11/canon-copiers-error-code-analog-model.html

------------------------------------------------------------------------------------------

Mesin fotokopi bukanlah mesin yang murah. Biasanya diperlukan modal yang cukup besar untuk membangun suatu usaha fotokopi atau sekedar untuk memilikinya bagi perseorangan ataupun perkantoran. Setidaknya untuk memiliki mesin fotokopi harus memiliki uang di atas 5 juta sehingga sangat diperlukan ketelitian dalam memilih mesin-mesin fotokopi yang akan dibeli dari pasaran. Berdasarkan kriteria status kondisi mesinnya secara umum mesin fotokopi yang dijual di pasaran setidaknya dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori:
  1. mesin fotokopi rekondisi
  2. mesin fotokopi bekas lokal
  3. mesin fotokopi baru
Mesin fotokopi rekondisi dapat dimengerti sebagai mesin yang langsung didatangkan dari luar Indonesia untuk kemudian direkondisikan atau bahkan "digosok ulang" (refurbished copier) sedemikian rupa sehingga mesin-mesin tersebut dapat dianggap "layak" dijual dengan harga pasaran (baca: 93 point dalam merekondisi mesin fotokopi). Idealnya apabila ada komponen-komponen yang sudah aus, diganti dengan komponen-komponen yang baru, misal: drum unit, upper/lower roller, sponge roll, dll. Mesin-mesin fotokopi rekondisi di Indonesia dapat dikatakan merupakan mesin-mesin yang mendominasi pasaran penjualan mesin-mesin fotokopi di Indonesia.

Mesin fotokopi bekas lokal dapat dimengerti sebagai mesin yang telah dikonsumsi oleh pengguna dari dalam negeri kemudian mesin tersebut dijual "biasanya" dengan kondisi apa adanya kepada pengguna lain, sedangkan mesin fotokopi baru dapat dimengerti sebagai mesin yang diimpor oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM) tertentu untuk kemudian didistribusikan ke dealer sehingga dapat dipasarkan ke publik.

Beberapa hal yang menjadi catatan dalam ulasan ini adalah bagaimana agar setiap calon pembeli dapat mengerti bahwa: "mesin fotokopi rekondisi belum tentu murah dan mesin fotokopi baru belum tentu juga mahal." Semuanya tentu sangat tergantung dari proses negosiasi yang dilakukan antara pihak penjual (dealer) dengan calon pembelinya. Terkadang pula mesin-mesin fotokopi rekondisi juga dijual dengan garansi yang sama dengan mesin-mesin fotokopi baru, bahkan ditambah dengan bonus-bonus tertentu agar dapat menarik minat para calon pembelinya.

Tentunya dalam memilih mesin-mesin fotokopi, para calon pembeli perlu mempelajari terlebih dulu produknya, baik kelebihan, kekurangan maupun kesesuaian antara harga dan kebutuhan. Maka, tidak jarang pihak-pihak penjual juga memberikan layanan pra penjualan yang biasanya berupa konsultasi melalui tenaga-tenaga penjualannya seperti: business consultant, office consultant, sales executive atau apapun istilah yang dipakai agar dapat memberikan kenyamanan bagi para calon konsumennya. Berbeda dengan proses transaksi mesin fotokopi bekas yang biasanya memang terjadi karena adanya hal-hal seperti urgensi "butuh uang" dari penjualnya sehingga dijual dengan kondisi apa adanya berikut juga harga apa adanya atau bisa juga karena sudah saling kenal.

Terdapat fakta yang terjadi bahwa IKON sebagai raksasa penjual mesin-mesin fotokopi dunia kini telah dibeli oleh RICOH! Hal ini mungkin terjadi karena fenomena peredaran mesin-mesin fotokopi di pasaran memang masih unpredictable dan masih samar-samar pula siapa penguasa-penguasa copier baru yang kini telah menjadi "singa" baik di level lokal maupun internasional. XEROX sebagai yang pertama dan menjadi terkemuka kini agaknya bukan lagi ancaman yang berarti bagi para kompetitornya. Konica-Minolta, Ricoh, Sharp, Panasonic, Samsung apalagi Canon masih merupakan merek-merek ternama yang harus diperhitungkan dalam kompetisi pengadaan mesin-mesin fotokopi khususnya di Indonesia. Belum lagi mesin-mesin fotokopi format lebar seperti KIP, ROWE, OCE dan KYOCERA yang juga turut menyemarakkan pesta-pesta grafika digital nasional.

Mesin fotokopi di Indonesia juga masih memiliki pangsa pasar yang luas karena memang istilah fotokopi kini tidak lagi hanya akrab dengan istilah "copy center" melainkan juga telah merambah ke dunia perkantoran dalam istilahnya yang lebih lazim yakni "office solutions." Mesin-mesin fotokopi yang tengah beredar ke pasaran baik itu rekondisi maupun baru juga telah masuk ke small-medium office (SOHO), rumah sakit, sekolah dan kampus, instansi-instansi pemerintah dan instansi-instansi swasta nasional lainnya. Makin hari makin disadari bahwa kebutuhan atas "layan dokumen" sangatlah membutuhkan "solusi" yang tepat. Ketepatan tersebut bisa mencakup masalah keamanan data, efisiensi waktu dan biaya serta pentingnya solusi ramah lingkungan yang tidak jauh-jauh dari istilah "paperless (tanpa kertas)."


==========================================================================================================

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...